10 DAMPAK NEGATIF TENTANG DAUR ULANG

Daur ulang merupakan salah satu kegiatan untuk memperbaiki lingkungan. Dengan membuang sampah pada tempatnya pun Anda telah melakukan bagian Anda untuk memperbaiki lingkungan.

Penggunaan bahan bekas memang cara yang bagus untuk mengurangi dampak sampah pada lingkungan, tetapi ada beberapa hal yang membuat kegiatan daur ulang yang justru memberikan dampak negatif.

Berikut beberapa hal mengenai kegiatan daur ulang:

1. Adanya Kontaminasi

Kontaminasi merupakan salah satu kendala terbesar dalam industri daur ulang. Jika masih ada racun atau kotoran pada bahan daur ulang (sebagai contoh kaleng cat semprot dari aluminium), maka bahan itu akan diproses daur ulang menjadi hal lain, katakanlah melalui contoh ini: kaleng soda.

Bagian terburuknya adalah terkadang kita tidak menyadari hal yang terkontaminasi sampai hal itu telah mengkontaminasi. Sebagai contoh, ratusan bangunan di Taiwan terbuat dari baja daur ulang yang kemudian meracuni orang karena radiasi sinar gamma dalam 12 tahun terakhir.

2. Menghasilkan Polusi Udara

Proses daur ulang itu sendiri kadang menghasilkan polusi. Dari proses pemindahan bahan daur ulang ke tempat pendauran yang menghasilkan polusi dari asap knalpot, sampai proses pendauran di fasilitas daur ulang. Padahal polusi udara masih merupakan suatu masalah. Pada tahun 2009, sekitar 179.000 kendaraan pengumpul sampah dan daur ulang berjalan. Bayangkan saja.

3. Daur Ulang Kertas Menghasilkan Limbah

Ketika kertas didaur ulang, kertas akan dicampur dan 'dibuburkan'. Kertas yang telah menjadi bubur itu kemudian dicuci, dibersihkan, dan diubah kembali menjadi kertas baru. Dalam proses itu, limbah seperti serat kertas, tinta, bahan kimia pembersih, dan pewarna yang disaring menjadi kotoran kertas. Kotoran itu kemudian dibakar atau dikirim ke TPA, tempat kotoran itu kemudian larut dengan bahan-bahan kimia beracun lainnya ke dalam tanah.
Memang ada peraturan tentang daur ulang kertas. Namun ada satu celah yang dimanfaatkan, mencampur kotoran kertas tersebut dengan hal lain, misalnya hanya dengan pasir, telah dapat mengubah nilai sampah menjadi produk. Dan tidak ada peraturan mengenai pembuangan berton-ton PRODUK ke TPA.

4. Tidak Semua Plastik Dapat Didaur Ulang

Plastik kebanyakan tidak dapat didaur ulang. Ada tujuh jenis plastik yang dapat ditemukan dalam kehidupan, dan hanya dua yang dapat didaur ulang. Selain itu akan berakhir di TPA. Mendaur ulang sampah yang tidak perlu ada (contohnya plastik-plastik untuk membungkus peralatan elektronik) juga akan menjadikan sia-sia sumber daya yang ada, karena dipakai untuk mendaur ulang hal-hal seperti itu.
Dan lebih buruknya, plastik biasanya dipisahkan pada tempat pendauran, tetapi prosesnya tidaklah jelaslah tidak sempurna. Sebagai hasil dari adanya plastik yang lolos dari pemisahan, terdapat unsur kimia BPA pada hasil daur ulang plastik. Plastik yang kemudian digunakan lagi untuk membungkus makanan atau minuman. Dengan cara yang aneh, daur ulang membuat Anda gemuk..

5. Metode yang Digunakan Tidak Efektif

Kita sering tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap plastik. Contohnya kantong plastik di Amerika. Diperkirakan hanya satu persen yang terdaur ulang. Karena membutuhkan biaya $4000 untuk mendaur ulang satu ton kantong plastik, tetapi satu ton kantong plastik hanya dijual dengan harga $32. Sisa plastik yang tidak terdaur ulang berada di TPA.

6. Mendaur Ulang Minyak yang Menciptakan Kimia Beracun

Sudah jelas bahwa minyak merupakan suatu pollutan. Maka masuk akal adanya upaya pendaur ulangan terhadap bahan-bahan berupa minyak menjadi sesuatu yang bermanfaat. Daur ulang minyak dapat melalui proses ekstraksi, maksudnya adalah dilakukan adalah pemisahan kotoran pada minyak itu. Kotoran minyak itu (seperti: asam klorida, belerang nitrat, sulfur dioksida) kemudian ditindak dengan cara dibakar. Pembakaran itu membuat racun-racun dan kotoran kimia terkirim ke udara.

7. Hasil Daur Ulang Masih Jauh dari Permintaan Pasar

Sebagai contoh, aluminium. Aluminium permintaan pasarnya bertambah sekitar 10% setiap tahun. Artinya, kita masih harus menambang untuk mendapatkan aluminium, karena hasil daur ulang aluminium tidak memenuhi beberapa kriteria permintaan. Misalnya, hasil daur ulang kaleng bekas tidak cukup berkualitas untuk membuat pesawat atau perangkat elektronik.

Bahkan jika kaleng didaur menjadi kaleng lagi, itu tetap tidak akan cukup. Kira-kira perhitungannya seperti ini di Amerika: warga AS meminum 2,5 kaleng bekas rata-rata setiap harinya, yang artinya sekitar 778 juta kaleng. Jika 100.000 kaleng didaur ulang setiap menit, dan dalam satu hari mereka masih menyisakan 600 juta kaleng. Itu juga berarti mereka kekurangan 600 juta kaleng untuk memenuhi kebutuhan meminum tersebut.

8. Beberapa Produk Lebih Baik Untuk Tidak Didaur Ulang

Contohnya kaca. Kaca terbuat dari jenis pasir, sumber daya yang paling melimpah di planet ini. Proses mendaur ulang kaca lebih besar biayanya daripada membua kaca itu sendiri.

9. Daur Ulang "All-In-One" Tidak Efisien

Daur ulang "all-in-one" sedang menjadi trend. Sampah kertas, plastik, kaca, dan logam disatukan pada satu penampungan. Alasan penyatuan itu karena akan memerlukan lebih sedikit pengangkut untuk membawanya ke penampungan dan juga lebih cepat prosesnya. Pemisahan tidak dilakukan ketika limbah berada di tempat limbah di produksi. Hal itu tidak efisien karena akan memakan biaya lebih besar untuk memisahkannya di penampungan, dan juga membutuhkan peralatan yang lebih kompleks untuk melakukannya.

10. Daur Ulang Memberikan Janji (yang salah)

Alasan terbesar daur ulang menyakiti lingkungan bukan pada proses teknis daur ulang itu sendiri. Namun, mindset orang yang telah ada. Kita membuang sampah pada tempatnya, membeli produk yang berbahan mudah untuk didaur ulang, dan kita mendaur ulang sampah. Bukan untuk mengurangi produksi yang menyebabkan banyaknya sampah. Seberapa efektifkah usaha itu jika kita masih memproduksi sampah secara berlebihan?

Daur ulang cenderung mendorong kita meningkatkan konsumsi, bukan mendorong kita untuk mengurangi konsumsi yang berlebihan. Karena kita akan berpikiran bahwa nanti sampah itu pada akhirnya akan didaur ulang.

Sumber Tulisan dan Gambar : http://www.kaskus.co.id

Posting Komentar untuk "10 DAMPAK NEGATIF TENTANG DAUR ULANG"